Kamis, 11 Juli 2013

Bibit - Bobot - Bebet.

Tulisan ini terinsipirasi dari postingan salah satu kawan di Path dan sedikit pengamatan gue. So, feel free to comment. :)

Sayangnya di Indonesia, dengan kultur timur yang dibeberapa keluarga masih kental semua yang dijelaskan di postingan yang saya kutip dari Path salah satu kawan itu terkadang pada kenyataannya sulit diterima kayak gitu. Kenapa gue bilang begitu? Kita bahas satu persatu yaa..


Bibit
Bibit disini maksudnya asal keluarga. Klo ditulisan atas dibilang "keluarganya tidak perlu orang kaya atau terpandang". Nah, pada kenyataannya di jaman yang (katanya) udah modern ini masih banyak beberapa pasangan yang ditentang sama orangtuanya karena keluarga pasangannya bukan dari kalangan yang sama dengan mereka / beda strata, entah mereka dari kalangan "atas" dan keturunan "darah biru". Cuma yaaa.. begitulah kenyataannya. Sementara mereka yang berasal dari keluarga yang penuh dengan kemewahan, harta berlimpah dan di depan / belakang namanya ada gelar yang berbagai macam itu belum tentu juga punya kepribadian yang baik toh? Banyak juga yang berasal dari "kalangan atas" itu bisa hidup layak dan penuh kemewahan yaaaa gak lebih karena harta orangtuanya dan apa yang didapat sama orangtuanya pun bisa jadi hasil korupsi atau apalah itu namanya.

Bobot
Kualitas seseorang. Mungkin disini lebih tepat dengan istilah "Don't Judge a Book by Its Cover". Orang dengan tingkat pendidikan tinggi dan penampilan yang menawan belum tentu mendapatkan itu semua dari hasil "kerja keras"nya. Di jaman sekarang ini semua bisa dibeli pakai uang, lo punya uang, lo bisa beli gelar, lo bisa operasi plastik. Penampilan luar bisa bikin orang terkecoh, tapi gimana sama yang ada di dalam otak dan hati orang itu sendiri? :)

Bebet
Kesiapan dalam berkeluarga. Sudah punya bekal apa dia untuk menghadapi kehidupan berkeluarga yang penuh dengan problematika hidup itu. Harta berlimpah aja gak cukup kalau kepribadian orang itu sendiri belum bisa menomorsatukan keluarga di atas segalanya. Iman yang kuat juga bisa jadi salah satu faktor pendukung. Pondasi dari semua kepribadian seseorang itu gak bisa dilepaskan oleh kadar keimanan seseorang. Entah apapun itu agama yang dianutnya.

Mungkin pandangan gue sedikit skeptis untuk hal ini dan bukan berarti ketiga unsur "Bibit - Bobot - Bebet" itu gak penting. Sekali lagi semua kembali ke personal orang itu sendiri. Bukan "apa latar belakang keluarganya", tapi bagaimana dia menjalani hidupnya dan bisa survive menghadapi setiap cobaan yang dia hadapi. Overall, gue sangat setuju sama artikel di atas. :)

Cheers!
@siwindykecil